Assalamualaikum Sobat tersayang....
Kali kita akan membahas tentang JAMA' GHAIRU 'AQIL karena kebetulan dapat ilmu baru yah, mencoba memberanikan diri untuk berbagi, dan semoga karena dengan hal ini saya diberikan kemudahan dalam proses pembelajaran.......!!!
Karena berbagi itu indah......
1. Khobar
Jika mubtada` berupa isim jama’ tidak berakal maka khobarnya boleh berupa mufrad mu`annats atau jama’ mu`annats. Contoh:
اَلْجِبَالُ عَالِيَةٌ / اَلْجِبَالُ عَالِيَاتٌ
اَلسَّيَّارَاتُ مُسْرِعَةٌ / اَلسَّيَّارَاتُ مُسْرِعَاتٌ
+ Hal. 30 poin ke-2
2. Na’at
Jika man’ut berupa jama’ tidak berakal maka na’at hakikinya boleh berupa mufrad mu`annats atau jama’ mu`annats. Contoh:
اَلْجِبَالُ العَالِيَةُ / اَلْجِبَالُ العَالِيَاتُ
+ Hal. 52 poin ke-3
3. Dhomir
Untuk jama’ tidak berakal digunakan dhomir ( هي ) dan untuk fi’ilnya ditambahkan huruf ta` ta`nits. Contoh:
اِرْتَفَعَتْ الطَّائِرَاتُ وَ هِيَ تُحَلِّقُ فَوْقَ السَّحَابِ
+ Hal. 119 poin ke-1
4. Isim isyarah
Jama’ tidak berakal menggunakan isim isyarah untuk mufrad mu`annats yaitu ( هذه ) untuk kata tunjuk dekat, atau ( تلك ) untuk kata tunjuk jauh. Jarang sekali digunakan isim isyarah ( هؤلاء ) untuk kata tunjuk dekat, atau ( أولئك ) untuk kata tunjuk jauh. Contoh:
هَذِهِ الْمَبَانِي عَالِيَةٌ وَ تِلْكَ الْمَيَادِيْنُ فَسِيْحَةٌ
+ Hal. 123 poin alif
5. Isim maushul
Digunakan isim maushul ( ما ) atau ( التي ) untuk jama’ tidak berakal. Adapun ( ما ) juga bisa digunakan untuk mufrad atau mutsanna yang tidak berakal. Contoh:
قَرَأْتُ الْمَقَالَاتِ الَّتِي كَتَبْتَهَا / قَرَأْتُ مَا كَتَبْتَ مِنْ مَقَالَاتٍ
+ Hal. 124 poin ke-2, hal. 125 poin ke-1, dan hal. 162 poin alif
6. Alat syarth penjazm fi’il
Untuk jama’ tidak berakal digunakan alat syarth penjazm:
( ما ) dan ( مهما )
Keduanya di-i’rab menempati kedudukan rofa’ sebagai mubtada` atau menempati kedudukan nashob sebagai maf’ul bih jika fi’il syarth-nya muta’addi yang mana keduanya berfungsi sebagai objek dari fi’il syarth tersebut.
( أيّ )
I’rabnya ada empat macam:
# di-i’rab sebagai mubtada` jika di-idhafahkan kepada isim dzat
# di-i’rab sebagai maf’ul fiih jika di-idhafahkan kepada isim yang menunjukkan waktu atau tempat
# di-i’rab sebagai maf’ul muthlaq jika di-idhafahkan kepada mashdar
# di-i’rab sebagai haal jika di-idhafahkan kepada isim yang menunjukkan suatu keadaan.
+ Hal. 143 dan 144
7. Isim istifham
Untuk jama’ tidak berakal digunakan isim istifham ( ما ). Contoh:
مَا هِيَ الْقِصَاصُ الَّتِي قَرَأْتَهَا ؟
+ Hal. 190
Sumber :
ملخص قواعد اللغة العربية الجزء الأول
________________________
Semoga bermanfaat......!!!
Komentar
Posting Komentar